M
E
T
I
D
U
L
A
D
H
A
Kamis, 20 Desember 2007
Kamis, 22 November 2007
yG n9eseliN bRsingGah dLm meMoRi
Satu hari yg amat-amat bikin kesel+sebel....!
Bukan salah harinya seh, tp org yg jalanin harinya yg bikin sebel...
Seharian mengukur jalan...
Mengukir kenangan walau bukan merupakan kenangan yg patut d kenang (maksudnya?)
Seharian bersahabat dengan angin, debu, teriknya matahari...
Dan seharian pula bersahabat dengan sopir/kondektur kendaraan umum (???)
"Bang, Gramedia dmn ya?" tanya seorang mahasiswa kepada sopir angkot.
"Udah lewat de'..." jawab sopir angkot polos!
Berjalan menelusuri jalan yg sebenernya dah d telusuri sebelumnya. Melewati kios2 penjual buah, makanan ringan, bunga, dsb.
Setelah sekian "deketnya" melatih kaki untuk bersahabat dengan aspal jalanan, akhirnya berakhir jua d satu t4 yg saat itu menjadi perhatian sebagian publik. T4 yg terlihat "padat" pengunjung. Namun, timbul satu tanda penasaran alias tanda tanya. Jumlah pengunjung yang berusia lanjut, maksudnya yang dah dewasa, tak lebih banyak dari jumlah pengunjung yang berusia baru alias anak2. Anak2 ikut berkerumunan d bazar buku???
Dan akhirnya tanda penasaran alias tanda tanya itu berubah menjadi tanda penegasan alias tanda seru ketika melihat buku2 yang di jajakan. Buku2 d dominasi oleh buku yang bergambar alias komik CS. Yah...wajar aja klo bnyk anak2...
Ini bazar buku tw pasar tradisional seh???
Itulah mungkin yang bisa d gambarkan dalam situasi saat itu.
Bingar...
Berserakan...
Berceceran...
Hu...satu dari sekian fenomena kehidupan terukir d sini.
Matahari dah hampir lelah berpijar seharian ini, sebentar lagi saatnya beristirahat, dan itu pertanda untuk waktunya mengakhiri perjalanan yang melelahkan ini. Waktunya back to home...
N otomatis harus bersahabat lagi dengan kendaraan umum. Kali ini kendaraan umum yg tak biasanya qt gunakan. Kereta...
Dengan tujuan perjalanan agar lebih cepat, terhindar dari kemacetan kota. Namun trnyata apa yg terjadi??? Perjalanan bukannya menjadi singkat, malah menjadi perjalanan yg lebih pnjng dari seharusnya, tp bukan karena keretanya, melainkan karena naik angkot yg salah ketika udah turun dari kereta...
Kembali harus bersahabat dengan jalanan dan sopir angkot...
Namun, sepanjang apa pun perjalanan, pasti akan ada akhirnya jua...
Letih...
Lelah...
Sebel...
Namun, gurat letih, lelah n sebel itu tergores indah d memori...
Menambah satu kisah yg kan d kenang...
Bukan salah harinya seh, tp org yg jalanin harinya yg bikin sebel...
Seharian mengukur jalan...
Mengukir kenangan walau bukan merupakan kenangan yg patut d kenang (maksudnya?)
Seharian bersahabat dengan angin, debu, teriknya matahari...
Dan seharian pula bersahabat dengan sopir/kondektur kendaraan umum (???)
"Bang, Gramedia dmn ya?" tanya seorang mahasiswa kepada sopir angkot.
"Udah lewat de'..." jawab sopir angkot polos!
Berjalan menelusuri jalan yg sebenernya dah d telusuri sebelumnya. Melewati kios2 penjual buah, makanan ringan, bunga, dsb.
Setelah sekian "deketnya" melatih kaki untuk bersahabat dengan aspal jalanan, akhirnya berakhir jua d satu t4 yg saat itu menjadi perhatian sebagian publik. T4 yg terlihat "padat" pengunjung. Namun, timbul satu tanda penasaran alias tanda tanya. Jumlah pengunjung yang berusia lanjut, maksudnya yang dah dewasa, tak lebih banyak dari jumlah pengunjung yang berusia baru alias anak2. Anak2 ikut berkerumunan d bazar buku???
Dan akhirnya tanda penasaran alias tanda tanya itu berubah menjadi tanda penegasan alias tanda seru ketika melihat buku2 yang di jajakan. Buku2 d dominasi oleh buku yang bergambar alias komik CS. Yah...wajar aja klo bnyk anak2...
Ini bazar buku tw pasar tradisional seh???
Itulah mungkin yang bisa d gambarkan dalam situasi saat itu.
Bingar...
Berserakan...
Berceceran...
Hu...satu dari sekian fenomena kehidupan terukir d sini.
Matahari dah hampir lelah berpijar seharian ini, sebentar lagi saatnya beristirahat, dan itu pertanda untuk waktunya mengakhiri perjalanan yang melelahkan ini. Waktunya back to home...
N otomatis harus bersahabat lagi dengan kendaraan umum. Kali ini kendaraan umum yg tak biasanya qt gunakan. Kereta...
Dengan tujuan perjalanan agar lebih cepat, terhindar dari kemacetan kota. Namun trnyata apa yg terjadi??? Perjalanan bukannya menjadi singkat, malah menjadi perjalanan yg lebih pnjng dari seharusnya, tp bukan karena keretanya, melainkan karena naik angkot yg salah ketika udah turun dari kereta...
Kembali harus bersahabat dengan jalanan dan sopir angkot...
Namun, sepanjang apa pun perjalanan, pasti akan ada akhirnya jua...
Letih...
Lelah...
Sebel...
Namun, gurat letih, lelah n sebel itu tergores indah d memori...
Menambah satu kisah yg kan d kenang...
Kamis, 25 Oktober 2007
KeCoRoK!!!
Dilaporkan dari area kampus II UIN Syahid...
Tepatnya d Kontrakan "Villa Anker"
Pada hari rabu, 24 okt 07 pukul 21.30
Di satu sudut d villa anker, terlihat segerombolan binatang kecil sehingga menyerupai "monster" (kata iqbal!), tp untungnya malam itu villa anker kdatangan "ultraman termos" (korri) yg siap menyerang monster2 yg menjadi musuh bebuyutan s'cumi (PP)...
Monster2 kelabakan mencari pertolongan...
"tolong...tolong..." diterjemahkan oleh maihan.
;)
S'cumi menambah penderitaan mereka. Dengan diiringi emosi untuk balas dendam atau apalah namanya, gagang sapu pun menjadi senjata yg ampuh bagi para kecorok yg udah sekarat, kritis, bahkan koma. Hingga akhirnya mreka tewas d tempat...inalillahi...
Korban2 bnyk berjatuhan dan ultraman termos kembali ke habitatnya...
Ketika s'cumi dah merasa aman dr serangan monster kecorok, s'jahil ade andesra andesri bola boli menjalankan aksinya. Ternyata msh ada kecorok yg tangguh yg msh berkeliaran d villa anker. Tanpa rasa jijik...kecorok d ajak join ma ade untuk blik blas dendam ma s'cumi. Kecorok pun terbang melayang menyerang cumi. Bisa dibayangkan...perang dunia keempat terjadi d villa anker, cumi vs kecorok!
Para penonton pertunjukkan hanya bisa membantu dengan tertawa terbahak-bahak melihat aksi s'cumi.
CUMI VS KECOROK??!!
Hidup kecorok!!!
Tepatnya d Kontrakan "Villa Anker"
Pada hari rabu, 24 okt 07 pukul 21.30
Di satu sudut d villa anker, terlihat segerombolan binatang kecil sehingga menyerupai "monster" (kata iqbal!), tp untungnya malam itu villa anker kdatangan "ultraman termos" (korri) yg siap menyerang monster2 yg menjadi musuh bebuyutan s'cumi (PP)...
Monster2 kelabakan mencari pertolongan...
"tolong...tolong..." diterjemahkan oleh maihan.
;)
S'cumi menambah penderitaan mereka. Dengan diiringi emosi untuk balas dendam atau apalah namanya, gagang sapu pun menjadi senjata yg ampuh bagi para kecorok yg udah sekarat, kritis, bahkan koma. Hingga akhirnya mreka tewas d tempat...inalillahi...
Korban2 bnyk berjatuhan dan ultraman termos kembali ke habitatnya...
Ketika s'cumi dah merasa aman dr serangan monster kecorok, s'jahil ade andesra andesri bola boli menjalankan aksinya. Ternyata msh ada kecorok yg tangguh yg msh berkeliaran d villa anker. Tanpa rasa jijik...kecorok d ajak join ma ade untuk blik blas dendam ma s'cumi. Kecorok pun terbang melayang menyerang cumi. Bisa dibayangkan...perang dunia keempat terjadi d villa anker, cumi vs kecorok!
Para penonton pertunjukkan hanya bisa membantu dengan tertawa terbahak-bahak melihat aksi s'cumi.
CUMI VS KECOROK??!!
Hidup kecorok!!!
LihaT diRi Q
Aq...hanya aq. Aq yg trus mencoba memaknai hidup yg sesungguhnya. Aq yg trus mencari apa yg blm aq dapati. Mencari apa yg tersembunyi dan apa yg seharusnya dimaknai.
Hanya aq...ya, hanya aq.
Hanya aq yg bs mengubah diriku. Diriku yg selalu ingin tau. Diriku yg maunya ini itu...
Dan ketika telah kudapati sebagian dari apa yg kucari, aq malah jd bingung? Aq malah jadi ragu, takut...
Memang untuk mendapatkan sesuatu itu lebih mudah daripada untuk mempertahankan sesuatu. Itu yg membuatku bingung, ragu, dan takut. Apakah aq bs mempertahankan apa yg tlah aq dapati, apa yg telah aq miliki? Dan apakah aq akan trus mencari sebagian lagi yg blm kudapati?
Walau bingung, ragu dan takut, namun aq merasakan kenyamanan dan keteduhan yg dulu blm prnh aq rasakan. Dan aq harus yakin, aq akan mendapatkan keseluruhan dari apa yg kucari...
Dan Aq juga mau, sesuatu yg tlah kudapati itu bukan hanya jadi miliku. Aq akan berbagi...berbagi kepada para pencari hingga qt bs sama2 mempertahankan apa yg sudah qt dapati. Bersama akan lbh baik...
Hanya aq...ya, hanya aq.
Hanya aq yg bs mengubah diriku. Diriku yg selalu ingin tau. Diriku yg maunya ini itu...
Dan ketika telah kudapati sebagian dari apa yg kucari, aq malah jd bingung? Aq malah jadi ragu, takut...
Memang untuk mendapatkan sesuatu itu lebih mudah daripada untuk mempertahankan sesuatu. Itu yg membuatku bingung, ragu, dan takut. Apakah aq bs mempertahankan apa yg tlah aq dapati, apa yg telah aq miliki? Dan apakah aq akan trus mencari sebagian lagi yg blm kudapati?
Walau bingung, ragu dan takut, namun aq merasakan kenyamanan dan keteduhan yg dulu blm prnh aq rasakan. Dan aq harus yakin, aq akan mendapatkan keseluruhan dari apa yg kucari...
Dan Aq juga mau, sesuatu yg tlah kudapati itu bukan hanya jadi miliku. Aq akan berbagi...berbagi kepada para pencari hingga qt bs sama2 mempertahankan apa yg sudah qt dapati. Bersama akan lbh baik...
CaHaYa iTu...
Secercah Cahaya yg dulu ku temukan
Yang mampu menerangi sudut hatiku yg gelap
Membawaku melihat terangnya dunia
Hingga aq mengerti ternyata dunia ini ada dan bermakna
Secercah cahaya itu menjadi lentera hidupku
Menemani di setiap lorong jalanku
di setiap persimpanganku...
Kini secercah cahaya itu
kurasakan mulai meredup
Ketika aq akan menetapkan singgasana untuknya
di satu sudut hatiku
Secercah cahaya itu
ternyata bukan milikku, bukan untukku...
Hanya secercah Cahaya Fajar
yang tak mampu singgah lama di hatiku...
Yang mampu menerangi sudut hatiku yg gelap
Membawaku melihat terangnya dunia
Hingga aq mengerti ternyata dunia ini ada dan bermakna
Secercah cahaya itu menjadi lentera hidupku
Menemani di setiap lorong jalanku
di setiap persimpanganku...
Kini secercah cahaya itu
kurasakan mulai meredup
Ketika aq akan menetapkan singgasana untuknya
di satu sudut hatiku
Secercah cahaya itu
ternyata bukan milikku, bukan untukku...
Hanya secercah Cahaya Fajar
yang tak mampu singgah lama di hatiku...
Selasa, 02 Oktober 2007
iBu...
Ibu...
Tiap tetes keringat yg kau keluarkan
Lebih brharga dr sebutir mutiara lautan
Tiap tetes air mata yg kau deraikan
Tak layak membasahi bumi menemani hujan
Ibu...
Durhakakah anakmu
Jika satu kerdip mataku tak ada bayangmu
Durhakakah anakmu
Jika satu tapak langkahku tak ada restumu
Ibu...
Tak kan bisa aq membalas smua pngorbananmu
Tak kan bisa seuntai kata "terima kasih"
mewakili rasa sayangku untukmu
Ibu...
Kaulah wanita yg bernaung dalam tiap doaku
Kaulah wanita yg hadir dalam tiap mimpiku
Engkau mengelus kepalaku dengan untaian doa penuh berkah
Hingga aku mencium aroma surga di bawah telapak kakimu
Ibu...
Tiap tetes keringat yg kau keluarkan
Lebih brharga dr sebutir mutiara lautan
Tiap tetes air mata yg kau deraikan
Tak layak membasahi bumi menemani hujan
Ibu...
Durhakakah anakmu
Jika satu kerdip mataku tak ada bayangmu
Durhakakah anakmu
Jika satu tapak langkahku tak ada restumu
Ibu...
Tak kan bisa aq membalas smua pngorbananmu
Tak kan bisa seuntai kata "terima kasih"
mewakili rasa sayangku untukmu
Ibu...
Kaulah wanita yg bernaung dalam tiap doaku
Kaulah wanita yg hadir dalam tiap mimpiku
Engkau mengelus kepalaku dengan untaian doa penuh berkah
Hingga aku mencium aroma surga di bawah telapak kakimu
Ibu...
aQ in9iN puLan9...
Pulang...
Pulang...
dan pulang...
Aq ingin klrg q
Aq ingin klrg q
Aq ingin ramadhan brsama klrg q
Ya Allah...
Jika aq tak sempat mnghabiskan ramadhan thn ini
Aq ingin saat itu brada d tgh klrg q
dan Jikalau pun q hbskn ramadhan kali ini
Aq ingin ramadhan trkhr brsama klrg q
Sahur breng...
Ngabuburit breng...
Buka breng...
Tarawih breng...
Klrg q substansi khdupan q
Klrg q cankang mutiara q
Klrg q pendominasi memori q
Kembali fitri bersama klrg adlh satu hal yg tak dpt d lukiskan
Pulang...
dan pulang...
Aq ingin klrg q
Aq ingin klrg q
Aq ingin ramadhan brsama klrg q
Ya Allah...
Jika aq tak sempat mnghabiskan ramadhan thn ini
Aq ingin saat itu brada d tgh klrg q
dan Jikalau pun q hbskn ramadhan kali ini
Aq ingin ramadhan trkhr brsama klrg q
Sahur breng...
Ngabuburit breng...
Buka breng...
Tarawih breng...
Klrg q substansi khdupan q
Klrg q cankang mutiara q
Klrg q pendominasi memori q
Kembali fitri bersama klrg adlh satu hal yg tak dpt d lukiskan
Minggu, 30 September 2007
Itu Dia CeWek...
Kenapa seh cewek tuh mdh bgt kGRan???
Ap2 yg agak laen dkt d artikan laen pula!
Maka dr itu hati cewek tuh mdh bgt d mainin kaum adam.
Emg cewek kbnykn mnggunakan prasaan neh dr pd logika!
Ap2 yg agak laen dkt d artikan laen pula!
Maka dr itu hati cewek tuh mdh bgt d mainin kaum adam.
Emg cewek kbnykn mnggunakan prasaan neh dr pd logika!
Selasa, 25 September 2007
HaRu Q di SePteMbeR
Bulan apa seh ini? Bulan ini telah kulalui b'berapa hari, tapi tiba di pertengahan,"kenapa belum juga berakhir?" Pertanyaan yang terus merongrongku. (Ya iyalah blm brkhir, masih pertengahan bulan juga, masih setengah bulan lagi baru bisa berakhir Non!)
Sejuta rasa kulalui (kayaknya g' nyampe sejuta deh, capek ngitungnya, jd di genapin sejuta aj!), tapi kebanyakan harunya. Aku ngerasain gimana susahnya mencari makan, menekan pengeluaran, hingga Fatullah pun pernah ku singgahi untuk berbuka puasa "gratis". (Duh...stragis itukah?). Emang! Ampe minjem duit ma temen juga menjadi solusi (tapi perasaan..emang hampir tiap akhir bulan deh solusi "ngutang" menjadi pilihan!). Itu dia aku, kenapa aku g' bisa sedikit berhemat? Kenapa boros selalu menjadi temanku? Bukankah boros itu syetan? (Tapi aku jelas bukan syetan loh!). Aku harus bisa berhemat biar tak terjadi "haru" lagi di bulan-bulan yang laen. (Siapa pun yg baca wajib ngedoain! :))
Tidak hanya itu, haruku masih terus merongrong, mata kuliah yang kali ini menjadi penyebabnya hingga emosi pun di permainkan. Setumpuk tugas yang terus teriak agar diselesaiin. Satu hari harus ngumpulin 3 makalah. (Duh..udah nyaingin penulis terkenal neh, sehari 3 makalah, sebulannya???) Dan yang "ngeselin"nya (dikutip/copypaste dr kosa kata "mamang villa" alias Adam) hari ini yang seharusnya persentase hadis, yang udah membuatku kayak peronada siskamling, tidur jam 4 subuh, trus meluapkan emosi, ternyata sang dosen "pak Harfin" g' dateng! Gmn g' mempermainkan emosi tuh? (apa nama permainannya ya?) Astaghfirullah...untung puasa, sdikit bisa menahan emosi. Bukan cuma itu aj, psikologi pendidikan yang katanya juga harus dikumpul hari itu ternyata bisa dikumpul minggu depan! Masya Allah...klo tau gitu kan aku bisa tidur lbh awal! Hu...ngeselin...ngeselin! Tapi ya Alhamdulillah juga coz berkurang beban 2!
Hm...alhamdulillahnya lagi, haruku yang pernah menjadi kaum duafah akhirnya kandas juga (seneng donks!), yah...itu semua karenaku punya orang tua yang subhanallah...g' ada yang bisa dibandingin ma mereka. Mereka tau bgt derita anaknya di negeri orang (maksudnya negeri jawa, kan aslinya negeri sumatera! Loh...bukannya itu lebih tepatnya pulau???)
Senengnya lagi, aku bentar lagi pulang lagi ke negeriku untuk menyambut IDUL FITRI bersama keluarga tercinta. Hoooreee!!! Senengnya!!!
M E T I D U L F I T R I 1428 H
Mohon maaf lahir batin...
Sejuta rasa kulalui (kayaknya g' nyampe sejuta deh, capek ngitungnya, jd di genapin sejuta aj!), tapi kebanyakan harunya. Aku ngerasain gimana susahnya mencari makan, menekan pengeluaran, hingga Fatullah pun pernah ku singgahi untuk berbuka puasa "gratis". (Duh...stragis itukah?). Emang! Ampe minjem duit ma temen juga menjadi solusi (tapi perasaan..emang hampir tiap akhir bulan deh solusi "ngutang" menjadi pilihan!). Itu dia aku, kenapa aku g' bisa sedikit berhemat? Kenapa boros selalu menjadi temanku? Bukankah boros itu syetan? (Tapi aku jelas bukan syetan loh!). Aku harus bisa berhemat biar tak terjadi "haru" lagi di bulan-bulan yang laen. (Siapa pun yg baca wajib ngedoain! :))
Tidak hanya itu, haruku masih terus merongrong, mata kuliah yang kali ini menjadi penyebabnya hingga emosi pun di permainkan. Setumpuk tugas yang terus teriak agar diselesaiin. Satu hari harus ngumpulin 3 makalah. (Duh..udah nyaingin penulis terkenal neh, sehari 3 makalah, sebulannya???) Dan yang "ngeselin"nya (dikutip/copypaste dr kosa kata "mamang villa" alias Adam) hari ini yang seharusnya persentase hadis, yang udah membuatku kayak peronada siskamling, tidur jam 4 subuh, trus meluapkan emosi, ternyata sang dosen "pak Harfin" g' dateng! Gmn g' mempermainkan emosi tuh? (apa nama permainannya ya?) Astaghfirullah...untung puasa, sdikit bisa menahan emosi. Bukan cuma itu aj, psikologi pendidikan yang katanya juga harus dikumpul hari itu ternyata bisa dikumpul minggu depan! Masya Allah...klo tau gitu kan aku bisa tidur lbh awal! Hu...ngeselin...ngeselin! Tapi ya Alhamdulillah juga coz berkurang beban 2!
Hm...alhamdulillahnya lagi, haruku yang pernah menjadi kaum duafah akhirnya kandas juga (seneng donks!), yah...itu semua karenaku punya orang tua yang subhanallah...g' ada yang bisa dibandingin ma mereka. Mereka tau bgt derita anaknya di negeri orang (maksudnya negeri jawa, kan aslinya negeri sumatera! Loh...bukannya itu lebih tepatnya pulau???)
Senengnya lagi, aku bentar lagi pulang lagi ke negeriku untuk menyambut IDUL FITRI bersama keluarga tercinta. Hoooreee!!! Senengnya!!!
M E T I D U L F I T R I 1428 H
Mohon maaf lahir batin...
Sabtu, 22 September 2007
WHO???
Satu sosok hadir dalam hidupku
Menempati satu ruang dalam memoriku
Tapi aku pun tak begitu tau
Siapakah sesungguhnya sosok itu
Ia hadir bagai alarm pengingatku
Ia membangunkanku dari tidurku
Menyadarkanku dari lamunku
dan menerangiku dari gelapku
Walau ia hadir secara tiba-tiba
Namun ia mampu merasuki kehidupanku
Terkadang terkesan memaksa
Namun terkadang terkesan pula menyusup dengan pasti
Perlahan ia ubah caraku, ia ubah gayaku, ia ubah lakuku
Hingga aku tak dapat mengelak
dari perubahan itu...
Namun ketika sosok itu naik tahta
dalam memori serta hatiku
Kagumku menjadi reward baginya
Apakah hanya sebatas kagumku?
Ada satu hijab yang membatasi itu
Sosok itu hanyalah penerang bagiku di kala gelap menghampiri
Menempati satu ruang dalam memoriku
Tapi aku pun tak begitu tau
Siapakah sesungguhnya sosok itu
Ia hadir bagai alarm pengingatku
Ia membangunkanku dari tidurku
Menyadarkanku dari lamunku
dan menerangiku dari gelapku
Walau ia hadir secara tiba-tiba
Namun ia mampu merasuki kehidupanku
Terkadang terkesan memaksa
Namun terkadang terkesan pula menyusup dengan pasti
Perlahan ia ubah caraku, ia ubah gayaku, ia ubah lakuku
Hingga aku tak dapat mengelak
dari perubahan itu...
Namun ketika sosok itu naik tahta
dalam memori serta hatiku
Kagumku menjadi reward baginya
Apakah hanya sebatas kagumku?
Ada satu hijab yang membatasi itu
Sosok itu hanyalah penerang bagiku di kala gelap menghampiri
DaRa menJaDi DiRi
Saat sendiri menghampiri
Ada kata-kata yang tak kumengerti
Ada tujuan yang baru kukenali
Satu persatu kupahami
Kutanamkan niat dalam hati
Dara akan berubah menjadi diri
Diri yang sejati
Untk mencapai tujuan yang hakiki
Doa mengiringi langkah kaki
Kini dara berubah menjadi diri
Berserah pada Illahi
Untuk menggapai surgawi
Ada kata-kata yang tak kumengerti
Ada tujuan yang baru kukenali
Satu persatu kupahami
Kutanamkan niat dalam hati
Dara akan berubah menjadi diri
Diri yang sejati
Untk mencapai tujuan yang hakiki
Doa mengiringi langkah kaki
Kini dara berubah menjadi diri
Berserah pada Illahi
Untuk menggapai surgawi
KeSunyian Hati
Ketika Cahaya Senja
Tak lagi menampakkan Merahnya
Malampun enggan menggantikannya
Ketika Embun Pagi
Tak lagi mengisi ruang Sang Fajar
Mataharipun enggan berpijar
Ketika Hujan
Tak lagi membasahi bumi
Pelangi pun enggan menghiasi
Dan ketika Hati
Tak lagi sanggup menahan beban
Tangispun enggan diluapkan...
Tak lagi menampakkan Merahnya
Malampun enggan menggantikannya
Ketika Embun Pagi
Tak lagi mengisi ruang Sang Fajar
Mataharipun enggan berpijar
Ketika Hujan
Tak lagi membasahi bumi
Pelangi pun enggan menghiasi
Dan ketika Hati
Tak lagi sanggup menahan beban
Tangispun enggan diluapkan...
Langganan:
Postingan (Atom)